Implikasi Filsafat Konstruktivisme dalam Bimbingan dan Konseling untuk Mengurangi Perilaku Membolos Siswa

Azmatul Khairiah Sari

Abstract


Filsafat adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mencoba untuk mencari sebuah kebenaran tentang sesuatu. Filsafat sendiri memiliki aliran-aliran yang dihasilkan dari pemikiran yang mendalam dari para ahlinya. Salah satunya adalah aliran konstruktivisme. Aliran-aliran dalam filsafat diterapkan dalam beberapa cabang keilmuan yang bersifat sosial seperti pendidikan, bimbingan dan konseling, psikologi, dan sebagainya. Aliran filsafat bisa diterapkan dalam pelaksanaan konseling. Seperti aliran filsafat rasionalisme juga menjadi dasar konseling rasional, aliran humanisme diterapkan pada konseling humanisme, dan banyak yang lainnya. Walaupun secara spesifik tidak ada penamaan mengenai konseling konstruktivisme, namun aliran filsafat konstruktisme juga mewarnai suasana proses konseling. Dan ini juga bisa diterapkan pada siswa yang memiliki kebiasaan membolos.

Keywords


Filsafat Konstruktivisme; konseling; perilaku membolos

Full Text:

PDF

References


Creswell, J. W. (2015). Penelitian Kualitatif & Desain Riset. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Supardan, D. (2016). Teori dan Praktik Pendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran. Jurnal Edunomic, 4 (1), 1-12.

Damayanti, F. A, & Setiawati, D. (2013). Studi Tentang Perilaku Membolos Pada Siswa SMA Swasta Di Surabaya. Jurnal BK UNESA, 3 (1), 454-461.

Glassersfeld, V. (1989). Cognition, Construction of Knowledge and Teaching. Synthese, 80 (1), 121-140.

Hanbury, L. (1996). Constructivism: So What? In J Wakefield and L. Velardi (Eds), Celeberating Mathematics Learning. Melbourne: The Mathematical Association Victoria

Mc. Leod, J. (2010). Pengantar Konseling Teori dan Studi Kasus. Jakarta: Kencaba Prenada Media Group.

Komalasari, K. (2011). Pembelajaran Kontekstual, Konsep dan Aplikasi, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Refika Aditama.

Puaraka, P. P., Haksasi, B. S., & Leksono, T. (2020). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Siswa Membolos (Survey kelas X TKR di SMK PALAPA Semarang). Emphaty Cons: Journal of Guidance and Counseling, 2 (2), 21-29.

Slavin, R. E. (1994). Educational Psychology: Theori And Practice. Boston: Allyn and Bacon.

Nopiarni, R., Yandri, H., & Juliawati, D. (2020). Perilaku Membolos Siswa Sekolah Menengah Atas di Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Bikotetik, 4 (1), 21 – 24.

Safitri, N., Neviyarni, S., & Irianto, A. (2014). Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Mengurangi Perilaku Membolos Siswa. Konselor, 3 (4), 180-195.

Suparno. (2008). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.

Utami, I. G. A. L. P. (2016). Teori Konstruktivisme dan Teori Sosiokultural: Aplikasi dalam Pengajaran Bahasa Inggris. PRASI, 11 (1), 4-11.

Watson. (2014). Epistemologi Konstruktivisme Dan Pengaruhnya Terhadap Proses Belajarmengajar Di Perguruan Tinggi. Jurnal Suhuf, (26) 2, 121-130.

Wazis, K. (2017). Komunikasi Transbudaya Pondok Pesantren: Kajian Teoretis Dalam Paradigma Konstruktivis. LUGAS: Jurnal Komunikasi, 1 (1), 84-96.




DOI: https://doi.org/10.18326/pamomong.v1i1.40-52

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Azmatul Khairiah Sari

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

Lisensi Creative Commons

Pamomong: Journal of Islamic Educational Counseling  is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License